Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat: Pilar Pelestarian Alam dan Pelayanan Publik
Lingkungan hidup adalah warisan yang harus dijaga secara kolektif. Di tengah tantangan kerusakan lingkungan, polusi, dan perubahan penggunaan lahan, dibutuhkan koordinasi instansi resmi yang tangguh. Di wilayah Manggarai Barat — sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur — tugas mulia itu diemban oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat (DLH Manggarai Barat). Melalui struktur organisasi yang jelas dan terperinci, DLH berupaya mewujudkan lingkungan yang sehat, lestari, dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Informasi tentang susunan organisasi ini dapat diakses di laman resmi mereka: https://dlhmaggaraibarat.org/struktur/
Struktur Organisasi: Wajah Tata Kelola Lingkungan
Struktur DLH Manggarai Barat dirancang untuk menangani
berbagai aspek lingkungan — dari perencanaan, pengendalian pencemaran,
pengelolaan sampah, hingga pelayanan publik. Berikut gambaran seluruh pimpinan
dan bagian utama:
- Kepala
Dinas: Darumasa Herman (SE, S.Kom, MM) — sebagai pucuk pimpinan,
bertanggung jawab atas keseluruhan arah kebijakan dan implementasi program
lingkungan.
- Sekretaris:
Kirman Elvianto (SE, Ak, M.M) — membantu koordinasi administrasi dan
pelaporan.
- Kepala
Sub-Bagian (Umum & Kepegawaian): Druman Elvianto, T.M.Ec.Dev —
menangani urusan kepegawaian, administrasi umum, dan logistik internal.
- Kepala
Sub-Bagian Keuangan: Elfianto Halima, Ak, M.AP — fokus pada
perencanaan anggaran, akuntabilitas keuangan, dan pengawasan keuangan DLH.
Selanjutnya, struktur teknis dibagi ke dalam bidang-bidang
spesialis:
- Bidang
Tata Lingkungan: dipimpin oleh Ilham Durmanwan, ST, MSi — menangani
perencanaan tata ruang, konservasi kawasan, dan mitigasi dampak
lingkungan.
- Bidang
Penaatan & Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup: di bawah Milki
Alvianto, S.Sos, M.Si — fokus pada regulasi, edukasi lingkungan, dan
peningkatan kesadaran publik.
- Bidang
Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan: dipimpin oleh Andrian
William, S.IP, M.Si — bertugas mengawasi industraliasi, pembuangan limbah,
kualitas air dan udara.
- Bidang
Kebersihan dan Pengelolaan Sampah: di bawah Putra Chandra, S.Pd., M.Si
— fokus pada manajemen sampah rumah tangga dan publik.
Selain itu, terdapat unit pelaksana teknis (UPT) untuk
wilayah barat dan timur, serta unit pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA)
dan retribusi pelayanan persampahan, yang masing-masing dipimpin oleh kepala
UPT dan kepala sub-bagian tata usaha. Struktur administrasi dan perlengkapan,
serta perbekalan operasional juga memiliki UPT khusus.
Arah penataan seperti ini menunjukkan bahwa DLH Manggarai
Barat berorientasi tidak hanya pada regulasi, tetapi pada implementasi nyata —
dari kebijakan strategis sampai layanan operasional sehari-hari.
Kenapa Struktur yang Detail Penting?
Lingkungan hidup melibatkan banyak aspek: tata ruang,
kualitas udara, kelestarian alam, limbah, sampah, partisipasi masyarakat —
semua itu membutuhkan koordinasi yang sistematis. Dengan struktur yang detail,
DLH Manggarai Barat bisa:
- Memastikan
spesialisasi dalam tugas. Misalnya, Bidang Tata Lingkungan fokus pada
perencanaan ruang hijau atau konservasi, sedangkan Bidang Pengendalian
Pencemaran bertugas mengontrol limbah industri. Ini mencegah tumpang
tindih dan meningkatkan efektivitas.
- Menjalankan
program secara terukur. Dengan unit UPT yang fokus pada sampah per
wilayah dan TPA, DLH bisa melakukan pengawasan dan evaluasi yang lebih
konkret.
- Meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas. Dengan sub-bagian keuangan dan
administrasi yang jelas, anggaran dan pelaporan bisa dilakukan secara
lebih transparan — penting untuk kepercayaan publik.
- Memudahkan
koordinasi lintas bidang. Karena isu lingkungan seringkali lintas
disiplin, struktur yang terorganisir memfasilitasi kolaborasi antar
bidang: misalnya antara pengendalian pencemaran dan kebersihan, atau
antara perencanaan ruang dan pengelolaan sampah.
Tantangan dan Peluang di Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat, seperti banyak wilayah di Nusa
Tenggara Timur, memiliki kekayaan alam yang melimpah — pegunungan, pantai,
ekosistem laut dan darat yang beragam. Namun, perubahan pola pembangunan,
pariwisata, dan aktivitas ekonomi dapat membawa tekanan terhadap lingkungan.
Berikut beberapa tantangan dan bagaimana DLH bisa bersinar:
- Urbanisasi
dan pertumbuhan pemukiman: Jika pertumbuhan tidak dikendalikan, bisa
merusak tata ruang dan mengurangi ruang terbuka hijau. Bidang Tata
Lingkungan harus bekerja erat dengan pemerintah daerah untuk merencanakan
penggunaan lahan secara bijak.
- Limbah
dan sampah: Dengan meningkatnya populasi dan pariwisata, volume sampah
meningkat. Bidang Kebersihan & Pengelolaan Sampah, bersama UPT-nya,
berperan penting untuk sistem pengolahan sampah yang berkelanjutan dan
layanan publik yang efektif.
- Pencemaran
dan degradasi lingkungan: Industri, pembuangan limbah rumah tangga,
serta aktivitas pertambangan atau pariwisata bisa mengancam kualitas
udara, air, dan tanah. Bidang Pengendalian Pencemaran & Kerusakan
Lingkungan menjadi benteng pertama untuk menegakkan regulasi dan pengawasan.
- Kurangnya
kesadaran lingkungan masyarakat: Banyak dampak negatif berasal dari
ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman masyarakat. Di sinilah peran Bidang
Penaatan & Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dibutuhkan — lewat
edukasi, kampanye, dan pelibatan masyarakat.
Namun, tantangan itu juga membawa peluang besar. Struktur
DLH yang sudah ada bisa menjadi basis koordinasi publik–swasta–masyarakat untuk
menjalankan program lingkungan berkelanjutan, konservasi alam, dan pembangunan
yang tetap menghormati keberlanjutan ekologis.
Pelayanan Publik: Lingkungan Sebagai Hak Bersama
DLH Manggarai Barat bukan hanya soal regulasi atau
pengawasan — tetapi juga tentang pelayanan kepada masyarakat. Struktur yang ada
memungkinkan:
- Penanganan
sampah dan kebersihan wilayah: dengan UPT sampah wilayah barat dan
timur, DLH bisa melayani masyarakat di seluruh kabupaten secara lebih
merata.
- Pembuatan
izin lingkungan dan pengawasan dampak: Bagi pelaku usaha, DLH bisa
menyediakan layanan perizinan, pengawasan, dan pendampingan agar standar
lingkungan terpenuhi.
- Sosialisasi
dan edukasi lingkungan: melalui kampanye, pelatihan, penyuluhan —
membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan adalah aset bersama.
- Pengelolaan
kawasan lindung dan konservasi: menjaga ekosistem alam agar tetap
lestari, sekaligus mendukung kegiatan masyarakat yang bertanggung jawab.
Dengan struktur seperti ini, warga Manggarai Barat bisa
berharap bahwa lingkungan — udara, air, tanah, ruang hidup — mendapat
perlindungan dan pelayanan yang adil.
Menuju Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Membangun lingkungan hidup yang sehat dan lestari bukan
hanya tugas instansi, melainkan tanggung jawab bersama: pemerintah, masyarakat,
pelaku usaha. Struktur yang rapi dan komprehensif di DLH Manggarai Barat
menunjukkan keseriusan dalam menghadapi tantangan lingkungan. Namun,
implementasi nyata tetaplah kunci. Dengan dukungan publik — partisipasi warga,
kesadaran, kontrol sosial — DLH bisa menjalankan fungsinya secara optimal.
Lewat koordinasi yang baik, alokasi sumber daya yang tepat,
dan komitmen bersama, Manggarai Barat bisa menjadi contoh bagaimana kabupaten
dengan keindahan alam khas NTT mampu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus
mendorong pembangunan manusia dan ekonomi secara berkelanjutan.
Penutup
Struktur organisasi bukan sekadar daftar nama, melainkan
fondasi tata kelola, transparansi, dan efektivitas layanan publik. Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat telah membangun struktur sedemikian
rupa untuk menjawab kompleksitas lingkungan hidup — mulai dari perencanaan,
kontrol, hingga layanan operasional.
Dengan pimpinan seperti Darumasa Herman dan jajaran pejabat
serta unit teknis yang terstruktur, diharapkan DLH mampu menjadi motor
perubahan positif bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat Manggarai
Barat.
Semua informasi tentang jabatan dan struktur lengkap bisa
dilihat di laman resmi mereka: https://dlhmaggaraibarat.org/struktur/
Melalui kesadaran kolektif dan kerja nyata bersama —
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta — lingkungan hidup di Manggarai Barat
tidak hanya terjaga, tetapi berkembang menuju masa depan yang berkelanjutan.
